Cari Blog Ini

Senin, 09 Mei 2011

MAJEMEN KEINGINAN


Pada postingan yang lalu saya menulis artikel berjudul “Saya Ingin Kaya”. Kali ini saya menulis topik yang sedikit berkaitan dengan artikel tersebut, yaitu “Manejemen Keinginan”. Ingin apa? Coba saja simak uraiannya.

Pada tulisan yang lalu saya menulis kalimat “kalau saya ingin kaya tetapi tidak pernah menjadi kaya, maka sebenarnya saya tidak ingin kaya”. Lalu dengan mengopi kalimat tadi dan mengganti kata “kaya” menjadi “sesuatu”, maka kalimat tadi akan berbunyi “kalau saya menginginkan sesuatu tetapi tidak pernah mendapatkan sesuatu tersebut, maka sebenarnya saya tidaklah menginginkan sesuatu itu”.

Sebagai pemahamannya saya berikan contoh seperti ini. Saya ingin memiliki sebuah TV ukuran 21 inch. Tetapi pada kenyataannya saya tidak pernah memiliki TV ukuran 21 inch. Jadi, pada hakekatnya saya tidaklah menginginkan TV dengan ukuran seperti itu.

Sebagai contoh lain. Saya ingin punya rumah sejak beberapa tahun yang lalu. Tetapi sampai saat ini saya masih mengontrak. Dan mungkin akan terus mengontrak sampai batas waktu yang tidak jelas. Dengan melihat gambaran ini, pada kesimpulannya saya ini tidaklah bersungguh-sungguh ingin memiliki sebuah rumah. Andaipun hal itu  diucapkan bahwa  saya ingin mempunyai rumah, maka itu hanyalah sekedar basa-basi belaka.

Kalau kita ingin kaya, maka harus dibuktikan bahwa kita kemudian menjadi kaya. Jika kita ingin memiliki TV ukuran 21 inch, harus pula dibuktikan bahwa kemudian kita pun memiliki TV ukuran 21 inch. Bila kita ingin punya rumah, maka rumah pun harus terwujud kita miliki di kemudian hari. Itulah keinginan yang sebenarnya. Keinginan yang bukan sekedar basa-basi belaka.

Bagaimana caranya?


Tidak ada komentar:

Posting Komentar