Cari Blog Ini

Senin, 09 Mei 2011

SAYA INGIN KAYA


Seorang motivator mengatakan bahwa kalau kita ingin kaya tetapi tidak pernah menjadi kaya, maka sebenarnya kita tidak pernah menginginkan untuk  menjadi kaya. Kata-kata itu saya renungi. Apakah benar  saya ini tidak pernah menginginkan untuk menjadi kaya? Sehingga sampai saat ini saya belum menjadi orang kaya. Perasaan,  dari dulu saya ingin kaya. Sampai saat ini pun saya masih ingin menjadi orang kaya. Siapa sih orang yang tidak ingin kaya? Kalau ada, itu hebat luar biasa! Dan kayaknya enggak ada.

Maukah menjadi orang kaya? Mau, dong! Siapa sih yang enggak mau?

Ingin menjadi orang kaya tentu sah-sah saja. Agama dan negara pun tidak pernah melarang umat atau warganya semuanya kaya raya.  Kalau bisa, monggo silakan!

 Coba bayangkan kalau semua warga negara Indonesia ini kaya raya. Mau membangun mesjid, semua umat Muslim siap menjadi donatur. Tukang kuli bangunannya diimpor dari luar negeri semua. Kualitas bangunannya nomor wahid dan anti gempa. Kubahnya terbuat dari emas murni. Keramiknya didatangkan dari Italia. Akses jalannya mulus dengan aspal hotmix nomor satu. Tempat parkirnya luas. Ibadah pun nyaman tanpa rasa khawatir kendaraan ada yang mencuri atau menjahili. Mesjid-mesjid seperti ini  tersebar sampai ke setiap pelosok wilayah negeri. Subahanallah...kita tidak perlu lagi meminta sumbangan di pinggir jalan ataupun di bis-bis.

Coba bayangkan kalau semua warga negara Indonesia ini kaya raya. Setiap menjelang hari raya pasti tidak akan timbul korban akibat berdesakan untuk mendapatkan sedekah atau angpaw. Kita semua malah  ingin bersedekah, tetapi tidak ada calon penerimanya. Karena semuanya memang sudah kaya.

Kita tidak perlu lagi mencari pekerjaan jauh-jauh ke luar negeri hanya sekedar untuk menjadi pembantu. Kita tidak perlu lagi menjadi korban majikan-majikan asing yang perilakunya aneh-aneh. Bahkan di sini kita sendiri kekurangan pembantu, sehingga kita perlu mendatangkannya dari luar negeri sana. Coba bayangkan! Hebat kan?

Tetapi wajib diingat, menjadi kaya bukanlah tujuan utama hidup manusia di alam dunia ini. Kekayaan seharusnya dijadikan sarana untuk menjadi kaya raya di alam baka sana. Janganlah demi kekayaan kita melupakan segala-galanya. Janganlah demi kekayaan kita menghalalkan segala cara untuk mendapatkannya. 

 Hidup kaya raya berlimpah harta memang menyenangkan. Mau apa saja bisa. Pelesiran ke luar negeri kapan saja tidak masalah. Berangkat ibadah haji setiap tahun bisa terlaksana.  Sakit  gigi tinggal terbang ke Singapur untuk berobat ke dokter ahli gigi di sana. Mau lebaran tinggal terbang ke Paris untuk membeli pakaian model terbaru di sana. Mau apa lagi ya?

Tetapi sekali lagi ingat, kekayaan bukanlah di atas segala-galanya! Ada yang lebih utama dari kekayaan atas harta benda, yaitu kaya hati.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar